Memahami Kesehatan Reproduksi

Memberikan edukasi kepada pasien merupakan komitmen kami, karena kami percaya bahwa pemahaman yang baik tentang kesehatan reproduksi akan memberikan kekuatan dan kepercayaan diri dalam merencanakan perjalanan menjadi orang tua.

Masalah ini umumnya disebabkan oleh gangguan pada jumlah, pergerakan, atau bentuk sperma. Faktor penyebab dapat meliputi kelainan hormon, infeksi, gangguan genetik, gangguan saluran reproduksi, gaya hidup tidak sehat, atau paparan zat berbahaya. Pemeriksaan medis yang tepat sangat penting untuk mengetahui penyebab dan menentukan penanganan yang sesuai.

reproduksi_wanita_anandaivf

Komponen untuk kehamilan yang sehat

Memberikan edukasi kepada pasien merupakan komitmen kami, karena kami percaya bahwa pemahaman yang baik tentang kesehatan reproduksi akan memberikan kekuatan dan kepercayaan diri dalam merencanakan perjalanan menjadi orang tua.

Komponen untuk kehamilan yang sehat meliputi:

  • Sel telur yang sehat untuk dibuahi.
  • Sperma yang sehat dan berkualitas baik untuk membuahi sel telur.
  • Tuba falopi yang tidak tersumbat sehingga sperma dapat mencapai sel telur.
  • Embrio yang sehat yang dapat menempel di rahim.
  • Rahim yang sehat

Jika Anda sudah mencoba selama lebih dari 1 tahun, sangat dianjurkan untuk mulai mencari tahu penyebabnya dengan memeriksakan diri.

Sistem Reproduksi Wanita

1. Vagina

Vagina adalah saluran berbentuk tabung yang menghubungkan organ reproduksi internal dengan organ genitalia eksternal. Struktur ini bersifat fleksibel dan mampu meregang secara signifikan, terutama selama proses persalinan. Fleksibilitas ini merupakan salah satu keunikan sistem reproduksi wanita.

2. Leher Rahim (Serviks)

Serviks merupakan bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina. Serviks berperan penting dalam proses reproduksi, karena menghasilkan lendir serviks yang berfungsi memfasilitasi pergerakan sperma menuju sel telur. Selain itu, serviks memiliki kemampuan untuk membuka (dilatasi) secara luas selama proses persalinan guna memungkinkan keluarnya bayi.

3.  Rahim (Uterus)

Rahim, atau uterus, adalah organ berotot tempat berkembangnya janin selama kehamilan. Rahim terdiri dari tiga lapisan utama:

  • Peritoneum (lapisan luar)
  • Miometrium (lapisan otot tengah)
  • Endometrium (lapisan dalam)

Setelah ovulasi, sel telur yang dilepaskan dari ovarium akan menempuh perjalanan menuju rahim. Jika terjadi pembuahan, sel telur akan menempel pada endometrium dan memulai proses perkembangan embrio di dalam rahim.

sistem_reproduksi_wanita_anandaivf

4. Ovarium

Wanita umumnya memiliki dua ovarium yang terletak di sisi kiri dan kanan rahim. Ovarium berfungsi menyimpan dan mematangkan folikel yang mengandung sel telur. Setiap bulan, satu sel telur matang akan dilepaskan ke saluran tuba falopi (ovulasi).

Menarik untuk diketahui, cadangan sel telur seorang perempuan sudah terbentuk sejak dalam kandungan, dengan jumlah sekitar dua juta saat lahir. Saat memasuki masa pubertas, jumlah ini berkurang menjadi sekitar 400.000, dan akan terus menurun seiring waktu.

Selain memproduksi sel telur, ovarium juga berperan dalam produksi hormon reproduksi utama, yaitu estrogen dan progesteron, yang penting dalam mengatur siklus menstruasi dan mendukung kehamilan.

5. Tuba Falopi

Tuba falopi merupakan saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim. Di ujung tuba terdapat struktur seperti jari-jari halus (fimbriae) yang berfungsi menangkap sel telur saat ovulasi terjadi. Proses pembuahan biasanya berlangsung di dalam tuba falopi. Apabila tuba falopi mengalami sumbatan, kemungkinan terjadinya kehamilan secara alami dapat berkurang, dan mungkin diperlukan intervensi medis untuk membantu proses reproduksi.

Sistem Reproduksi Pria

Penis, Skrotum, dan Testis


Penis merupakan organ eksternal pria yang berperan dalam hubungan seksual. Selama orgasme, cairan yang disebut air mani dikeluarkan melalui ujung penis. Air mani ini diproduksi oleh sistem reproduksi pria dan mengandung sperma yang berpotensi membuahi sel telur. Skrotum adalah kantung kulit yang terletak di bawah penis dan berfungsi sebagai pelindung bagi testis. Testis berperan penting dalam produksi sperma serta memproduksi hormon testosteron, yaitu hormon utama pria yang mendukung fungsi reproduksi dan perkembangan karakteristik seksual sekunder.

Epididimis


Setelah diproduksi di testis, sperma awalnya belum matang dan belum siap untuk membuahi sel telur. Sperma kemudian dialirkan secara perlahan ke dalam epididimis, yaitu saluran yang melingkar dan terletak di bagian belakang testis. Di dalam epididimis inilah sperma mengalami proses pematangan hingga siap untuk melakukan pembuahan.

Vas Deferens


Setelah sperma matang di epididimis, sperma akan berpindah ke vas deferens. Vas deferens adalah saluran yang menghubungkan epididimis dengan rongga panggul, dan berfungsi sebagai jalur transportasi bagi sperma menuju uretra.
sistem_reproduksi_pria_anandaivf

Uretra


Uretra adalah saluran yang memanjang dari bagian bawah kandung kemih hingga ke ujung penis. Saat terjadi ejakulasi, sperma yang telah melewati vas deferens akan memasuki uretra sebagai jalur keluarnya. Pada saat ereksi, sistem tubuh secara otomatis mencegah urin keluar melalui uretra, sehingga hanya air mani yang dikeluarkan selama ejakulasi.

Untuk Konsultasi Masalah Fertilitas, silakan hubungi Ananda IVF : 

Scroll to Top