Komplikasi IVF (OHSS, kegagalan implantasi)
OHSS (Ovarian Hyperstimulation Syndrome)
OHSS adalah kondisi langka yang terjadi ketika indung telur (ovarium) merespons secara berlebihan terhadap obat stimulasi hormon, yang digunakan untuk mematangkan sel telur dalam program IVF.
Kegagalan implantasi
Kegagalan implntasi adalah kondisi di mana embrio yang ditanamkan tidak berhasil menempel (implan) di lapisan rahim (endometrium), sehingga kehamilan tidak terjadi meskipun proses IVF berjalan normal.
Gejala OHSS:
- Perut kembung atau membesar
- Nyeri panggul
- Mual dan muntah
- Sesak napas
- Penambahan berat badan drastis dalam waktu singkat
- Dalam kasus berat: cairan di rongga perut/dada, gangguan ginjal, pembekuan darah
Penyebab & Faktor Risiko:
- Respons hormon yang terlalu kuat terhadap obat pemicu ovulasi (hCG)
- Wanita dengan PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)
- Usia muda (<30 tahun)
- Kadar estradiol yang tinggi saat stimulasi ovarium.
Pencegahan & Penanganan:
- Pemantauan ketat melalui USG dan tes darah selama stimulasi
- Pengaturan dosis obat yang disesuaikan
- Protokol “freeze-all” (membekukan embrio dan menunda transfer) pada pasien berisiko
- Istirahat, hidrasi cukup, dan pengawasan medis jika gejala muncul
- Rawat inap jika terjadi OHSS berat
Penyebab Umum:
- Kualitas embrio rendah (kelainan genetik, morfologi buruk)
- Masalah rahim: polip, mioma, adenomiosis, atau ketebalan endometrium tidak optimal
- Gangguan imunologis atau pembekuan darah (trombofilia)
- Ketidaksesuaian waktu antara embrio dan kesiapan endometrium (window of implantation tidak tepat)
- Faktor gaya hidup: stres berat, merokok, obesitas
Evaluasi Lanjutan Jika Gagal Implantasi Berulang:
- Pemeriksaan genetik embrio (PGT-A)
- Histeroskopi atau USG 3D rahim
- Analisis endometrium (ERA test)
- Pemeriksaan imunologi dan trombofilia
- Kualitas sperma melalui analisis DNA Fragmentation
Untuk informasi terkait Komplikasi IVF (OHSS, kegagalan implantasi), silakan hubungi Ananda IVF :
Layanan IVF paling TERJANGKAU dan
EFEKTIF di Indonesia.