In Vitro Fertilization ( IVF )

IVF atau In Vitro Fertilization adalah prosedur teknologi reproduksi berbantu (ART) di mana sel telur dan sperma dipertemukan di luar tubuh (di laboratorium) untuk proses pembuahan (  Pembuahan sel telur dan sperma di luar tubuh ) Setelah terbentuk embrio, embrio yang sehat akan ditanamkan kembali ke dalam rahim wanita untuk tumbuh menjadi janin.

Prosedur ini sering disebut sebagai program bayi tabung.

Langkah-Langkah In Vitro Fertilization ( IVF )

1. Evaluasi Awal
Pemeriksaan hormonal (FSH, AMH, estradiol, prolaktin, TSH)

USG transvaginal (AFC, kondisi rahim)

Analisis sperma lengkap

Konseling dan persiapan mental

2. Stimulasi Ovarium
Injeksi hormon FSH atau kombinasi FSH-LH

Durasi: 8–12 hari

Tujuan: menumbuhkan banyak folikel matang

Protokol bisa pendek, panjang, atau minim sesuai kondisi pasien (misal: Ananda Protocol)

3. Pemantauan Folikel
USG serial dan kadar estradiol setiap 2–3 hari

Tujuan: memastikan perkembangan folikel optimal

4. Trigger Ovulasi
Disuntikkan HCG atau GnRH agonis saat folikel matang (≥18 mm)

Waktu pengambilan sel telur diatur 34–36 jam setelah trigger

5. Ovum Pick-Up (OPU)
Dilakukan dengan USG transvaginal dan sedasi ringan

Folikel disedot → sel telur dikumpulkan di lab

6. Pengambilan Sperma
Hari yang sama dengan OPU

Sperma dicuci dan disiapkan

7. Pembuahan (Fertilisasi)
Metode: konvensional IVF atau ICSI (satu sperma disuntik langsung ke sel telur)

Embrio dikultur selama 3–5 hari

8. Penilaian Embrio
Embrio dinilai kualitasnya (grading morfologi)

Bisa dilakukan PGT-A jika ada indikasi (untuk cek kromosom)

9. Embrio Transfer (ET)
Embrio terbaik dipilih dan dimasukkan ke dalam rahim dengan kateter

Tidak memerlukan bius

10. Luteal Support
Progesteron diberikan (vaginal/oral/injeksi) selama 10–14 hari

11. Uji Kehamilan
Tes β-HCG dilakukan 12–14 hari setelah transfer

Untuk informasi terkait  IUI , silakan hubungi Ananda IVF : 

IUI
Scroll to Top